Banyak sekali orang-orang yang membeli saham tetapi tidak mengetahui seluk beluk fundamental saham yang sedang dibeli.
Rata-rata membeli saham karena hanya karena tergiur dengan potensi returnnya saja.
Tidak ada salahnya sih, tetapi tidak mengetahui saham yang kita beli hanya akan membawa kita pada kerugian.
Dalam investasi diperlukan yang namanya high conviction!
High conviction artinya kepercayaan penuh!
Dalam berinvestasi saham, sangat disarankan untuk kita memiliki kepercayaan penuh pada saham yang kita beli.
Untuk dapat percaya, tentu kita harus paham seluk-beluk perusahaannya. Baik itu kualitas maupun potensinya, kita harus pastikan kalau semuanya bagus.
Kualitas perusahaan adalah hal utama yang harus dipelajari sebelum terjun ke Investasi saham!
Percaya artinya siap menghadapi naik-turunnya harga saham
Hampir semua investor besar selalu menambah porsi sahamnya ketika market sedang jatuh.
Ini tentu berkebalikan dari investor penakut yang selalu menjual sahamnya karena takut mengalami capital loss.
Jika kita sudah percaya penuh pada suatu saham, tentu penurunan harga saham adalah kabar gembira.
Jika ada tas Hermes yang dijual seharga tas di Mangga Dua, tentu siapa tidak ingin membeli?
4 hal yang harus dimiliki oleh perusahaan terpercaya:
1. Perusahaan mempunyai profit model yang jelas
2. Perusahaan mempunyai competitive advantage sehingga tidak mudah tergerus zaman ataupun terdisrupsi market
3. Mempunyai cash flow yang sehat
4. Good corporate governance
Mau perusahaannya sebagus apapun, pasti akan ada masa di mana saham perusahaan tersebut mengalami koreksi harga!
Kalian mau bicara saham Apple, Amazon, Starbucks, hingga Mc Donald, semuanya pasti pernah mengalami koreksi!
Tapi lihat lagi deh, itu semua adalah perusahaan-perusahaan besar. Ekuitasnya terus bertumbuh, produknya juga masih digemari.
Perusahaan Amazon harga sahamnya pernah turun lebih dari 90% pada saat dotcom bubble. Saat itu semua orang sudah panik!
Tapi lihat saat ini, harga sahamnya dapat naik berkali-kali lipat sejak krisis tahun 2000 tersebut.
Bisa dibayangkan kalau foundernya, Jeff Bezos, menjual sahamnya saat itu? Tentu dia tidak akan sekaya sekarang.
Memang, kalau kalian tidak memahami perusahaannya, lebih mudah bagi kalian untuk dibimbangkan oleh pergerakan harga saham yang volatile.