Juventus mengalami kekalahan telak atas Fiorentina dalam laga lanjutan Liga Italia dengan skor akhir 0 – 3, pada Rabu, (23/12/2020) dini hari WIB. Kekalahan tersebut sangatlah menyesakan mereka dan membuat mereka harus tertahan dalam hal pemburuan untuk menduduki posisi puncak dipapan klasemen sementara Liga Italia.
Dilansir oleh media Opta Paulo, kekalahan yang dialamai Juventus ini menjadikan AC Milan dengan tenang maju melenggang diajang Eropa. Milan menjadi salah satu klub dilima kompetisi ajang di Eropa yang masih belum pernah merasakan kekalahan saat ini.
AC Milan sudah berhasil memperoleh 9 kali kemenangan dan 4 kali hasil imbang. Torehan tersebut mengantarkan mereka tetap bertahan diposisi puncak dipapan Klasemen Sementara Liga Italia. Mereka harus tetap bisa mempertahankan keadaan ini saat berhadapan dengan Lazio dinihari nanti WIB. Lazio menjadi saingan terberat untuk klub dengan pemilik nama lain Rosonerri.
Kekalahan yang dialami oleh Juventus kontra Fiorentina juga menjadikan penambahan torehan rekor buruk lainnya. Selain itu kekalahan ini ternyata menjadi kekalahan pertama yang dialami Juventus dengan skor telak 0 – 3 di Stadion Allianz.
Juventus juga memiliki rekor buruk lainnya yaitu dalam hal kartu merah. Dengan kartu merah yang didapatkan dari Juan Cuardrado, Juventus dianggap menjadi pemain terkasar dari lima group top asal Eropa. Sampai sejauh ini, mereka sudah menorehkan lima kartu merah dan dianggap torehan terbanyak dibandingkan klub-klub lainnya.
Kekalahan yang dialami Juventus membuat pelatih Juventus, Andrea Pirlo menjadi kesal. Dirinya beranggapan bahwa kekalahan timnya tersebut terlalu lambat. Dirinya juga juga menilai bahwa pemainnya juga terlalu lambat dan malas dalam menjalankan laga tersebut.
Dilansir oleh media Sky Sport Italia, Pirlo berkata, “Keadaan ini tidak bisa dikatakan alibi saja. Kami memulai semua dengan sikap yang salah dan jika sudah melakukan itu, maka keadaan akan mengalami situasi yang buruk saat ini. Keadaan ini bisa saja terjadi dilaga terakhir sebelum Natal dimana mereka memikirkan tentang liburan. Dengan pemikiran tersebut menjadikan mereka lamban dan tidak fokus menjalankan laga sehingga kami harus kalah”.