Perbedaan Stroke Iskemik dan Hemoragik, Mana yang Lebih Bahaya?

Informasi Unik Jan 14, 2025

Perbedaan Stroke Iskemik dan Hemoragik, Mana yang Lebih Bahaya?

Stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi akibat gangguan aliran darah ke otak, sehingga menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak. Stroke dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik, yang memiliki penyebab, gejala, dan tingkat risiko berbeda.

1. Stroke Iskemik

Stroke iskemik terjadi karena adanya penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah yang menghambat aliran darah ke otak. Penyumbatan ini sering kali disebabkan oleh pembekuan darah atau plak lemak yang menumpuk di arteri. Sekitar 87% kasus stroke adalah stroke iskemik.

Gejala Stroke Iskemik:

  • Kelemahan atau mati rasa pada satu sisi tubuh.
  • Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan.
  • Kehilangan penglihatan sebagian atau seluruhnya.
  • Kehilangan keseimbangan atau koordinasi.

Faktor Risiko:

  • Tekanan darah tinggi.
  • Kolesterol tinggi.
  • Diabetes.
  • Gaya hidup tidak sehat seperti merokok atau kurang olahraga.

2. Stroke Hemoragik

Stroke hemoragik terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak, yang menyebabkan perdarahan. Kondisi ini sering dipicu oleh tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol atau kelainan pada pembuluh darah, seperti aneurisma.

Gejala Stroke Hemoragik:

  • Sakit kepala hebat secara tiba-tiba.
  • Mual dan muntah.
  • Kehilangan kesadaran.
  • Kelumpuhan atau kelemahan parah.

Faktor Risiko:

  • Hipertensi berat.
  • Cedera kepala.
  • Kelainan pembuluh darah seperti aneurisma atau malformasi arteri-vena.

Mana yang Lebih Bahaya?

Kedua jenis stroke memiliki risiko serius dan memerlukan penanganan segera. Namun, stroke hemoragik sering dianggap lebih berbahaya karena:

  1. Perdarahan dapat menyebabkan tekanan tambahan pada otak, yang berpotensi mengakibatkan kerusakan otak lebih luas.
  2. Tingkat kematian akibat stroke hemoragik lebih tinggi dibanding stroke iskemik.

Namun, stroke iskemik juga berbahaya jika tidak segera ditangani, karena jaringan otak yang kekurangan oksigen dapat mati dalam hitungan menit.

Kesimpulan

Baik stroke iskemik maupun hemoragik memerlukan penanganan medis darurat. Pencegahan dengan menjaga tekanan darah, pola makan sehat, olahraga teratur, dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok sangat penting untuk mengurangi risiko kedua jenis stroke. Jika mengalami gejala stroke, segera cari bantuan medis untuk meningkatkan peluang pemulihan.

By admin