Hari: 11 Oktober 2024

Apa Itu Stone Bruise?

Stone bruise, atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai memar pada tulang, adalah kondisi di mana terjadi trauma pada jaringan lunak di bawah kulit, biasanya di telapak kaki atau tumit. Kondisi ini disebabkan oleh benturan keras atau tekanan berulang, seperti menginjak benda keras seperti batu atau permukaan kasar. Meskipun namanya mengacu pada “memar”, stone bruise tidak berarti ada kerusakan pada tulang itu sendiri, melainkan trauma pada lapisan jaringan di sekitar tulang.

Penyebab Stone Bruise

Ada beberapa penyebab umum yang bisa menyebabkan stone bruise, antara lain:

  1. Menginjak benda keras: Salah satu penyebab paling umum dari stone bruise adalah menginjak benda tajam atau keras, seperti batu, kerikil, atau permukaan kasar saat berjalan atau berlari, terutama tanpa alas kaki.
  2. Olahraga dan aktivitas fisik: Aktivitas fisik yang memberikan tekanan berulang pada kaki, seperti lari jarak jauh, hiking, atau olahraga intens lainnya, juga dapat menyebabkan stone bruise, terutama jika dilakukan di permukaan yang tidak rata.
  3. Sepatu yang tidak sesuai: Menggunakan sepatu yang tidak memberikan cukup dukungan atau bantalan pada telapak kaki juga bisa menyebabkan stone bruise, terutama jika berjalan atau berlari dalam jangka waktu yang lama.
  4. Cedera langsung: Trauma langsung pada kaki, seperti terbentur atau jatuh, juga bisa menyebabkan memar pada jaringan lunak di sekitar tulang kaki.

Gejala Stone Bruise

Gejala stone bruise umumnya mirip dengan memar pada umumnya, namun terjadi pada area yang dekat dengan tulang. Beberapa tanda yang mungkin dirasakan meliputi:

  • Nyeri di area yang terkena: Nyeri ini mungkin dirasakan saat berdiri atau berjalan, terutama ketika tekanan diberikan pada area yang terkena.
  • Pembengkakan ringan: Area sekitar trauma mungkin tampak sedikit bengkak atau meradang.
  • Perubahan warna kulit: Seperti memar pada umumnya, kulit di sekitar area yang terkena mungkin berubah menjadi kebiruan, ungu, atau hitam karena pembuluh darah kecil di jaringan lunak pecah.
  • Sensitivitas tinggi: Area yang terkena mungkin menjadi sangat sensitif terhadap sentuhan atau tekanan.